Selasa, 28 April 2009

Proses cipta karya sastra

Ketika saya masih duduk di SMP seringkali saya merangkai kata-kata dan terciptalah sebuah puisi.
Saat itu saya tidak peduli apakah tulisan saya itu menarik, yang penting saya sudah melampiaskan apa yang saya rasakan saat itu ke dalam sebuah tulisan. Saya masih ingat betul saat itu teman-teman cewek di kelas seringkali pesan puisi pada saya, dia curhat setelah itu menginginkan saya membuatkan puisi seperti yang dia rasakan. Bangga rasanya...padahal belum tentu puisi saya itu bagus lho....
Waktu itu guru Bahasa Indonesia saya pernah bilang "Hasil dari cipta sastra misalkan sebuah puisi, tidak sama dengan hasil hitung-hitungan Matematika, hasil dari hitung-hitungan Matematika bisa dinilai salah rumus, salah menghitung dan akhirnya salah hasil akhir , tetapi dalam menulis puisi tidak pernah ada salahnya. Kalian bebas menulis apapun yang kalian inginkan, jadi jangan pernah takut untuk mencoba menulis." . Kata-kata beliau inilah yang saya jadikasn pedoman, sehingga saya tidak pernah takut dan malu untuk memamerkan tulisan saya pada teman-teman. Seiring dengan berjalannya waktu keinginan menulis itu lambat laun pudar, rasa malas lebih mendominasi kegiatanku sehari-hari. Dari situlah awal aku macet menulis, sampai tak satupun hasil tulisanku tercipta. Sesuatu yang biasa kita lakukan kemudian tiba-tiba kita perhentikan akan sulit lagi untuk memulai. Jadi proses kreatif menulis khususnya sastra akan terus berkembang kalau kita terus-menerus menulis tanpa takut melakukan suatu kesalahan dan memperbanyak membaca bahan bacaan dari sumber apapun sehingga akan memperkaya perbendaharaan kata serta memperkaya pengalaman yang dapat kita gali atau jadikan sumber inspirasi dalam menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar